Lindungi Si Kecil dari Covid-19 dengan Penuhi Kebutuhan Nutrisinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberian vitamin untuk tumbuh kembang anak amat dianjurkan guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Terlebih di masa pandemik ini, pemberian vitamin seperti vitamin A, C, D, dan Zinc sangat disarankan. Dikatakan dr. Melia Yunita, M. Sc, Sp. A, suplemen zinc yang sebelumnya merupakan bagian dari protokol untuk mengatasi diare, kini juga diberikan bagi pasien pneumonia.
Penelitian menyatakan, pemberian suplementasi zinc bagi pasien pneumonia memberikan hasil yang positif bagi pasien. Angka kesembuhan lebih cepat dan derajat keparahan juga lebih ringan dibanding pasien yang tidak diberikan zinc. Terkait dengan ramuan herbal atau empon-empon, bolehkah diberikan kepada anak? Menjawab pertanyaan ini, dr. Theressia Handayani menjawab, kalau dibuat sendiri di rumah tidak mengapa, dibanding jika dibeli di pasar misalnya. Sebab kita tidak tahu apa kandungannya. (Baca: Ini Lima Asupan yang Baik Bagi Kesehatan Hati Anda)
Namun akan lebih baik jika memilih fitofarmaka. Ini adalah obat dari bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik. "Jadi bahan baku dan produk jadinya juga telah distandardisasi," jelasnya. Yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan mental anak. Meski sudah new normal tetap jelaskan kepada anak bahwa virus corona masih ada di luar sehingga kita masih harus di rumah saja bahkan belum boleh pergi ke sekolah, apalagi ke pusat perbelanjaan kendati sudah beroperasi di berbagai tempat.
Jangan berbohong kepada anak bahwa di luar sana tidak ada apa-apa. Justru anak harus diberitahu bahaya virus ini berikut cara pencegahannya. Untuk menghindari kejenuhan pada anak, orangtua bisa mengajak beraktivitas bersama. Beraktivitas fisik ataupun bermain. Beraktivitas fisik secara aktif terbukti bisa meningkatkan sistem imunitasnya. Kalau ada halaman di rumah, boleh mengajak anak bermain di luar. Bermain sepeda juga boleh asalkan hanya sendiri tidak berombongan. (Baca juga: Beresiko Tingkatkan Penyakit Kronis, Jangan Sepelekan Kegemukan)
Orangtua juga bisa mengajak anak ke hutan atau sawah misalnya yang tidak ada orang sehingga bisa menekan risiko transmisi virus. Memang, rasa bosan selama beberapa bulan di dalam rumah tidak bisa dihindari. Meski begitu orangtua harus putar otak agar anak tetap merasa nyaman di rumah. "Karena rasa bosan tidak ada apa-apanya dibanding jika anak harus dirawat. Orangtua merasa bosan lalu mengajak anak ke mall misalnya, akibatnya anak tertular. Harus diswab dan itu sangat tidak nyaman bagi dewasa apalagi anak, kemudian diisolasi dan orangtua ikut menjaga dan berisiko juga terkena. Penyesalannya akan luar biasa," tandas dr. Melia. (Sri Noviarni)
Penelitian menyatakan, pemberian suplementasi zinc bagi pasien pneumonia memberikan hasil yang positif bagi pasien. Angka kesembuhan lebih cepat dan derajat keparahan juga lebih ringan dibanding pasien yang tidak diberikan zinc. Terkait dengan ramuan herbal atau empon-empon, bolehkah diberikan kepada anak? Menjawab pertanyaan ini, dr. Theressia Handayani menjawab, kalau dibuat sendiri di rumah tidak mengapa, dibanding jika dibeli di pasar misalnya. Sebab kita tidak tahu apa kandungannya. (Baca: Ini Lima Asupan yang Baik Bagi Kesehatan Hati Anda)
Namun akan lebih baik jika memilih fitofarmaka. Ini adalah obat dari bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik. "Jadi bahan baku dan produk jadinya juga telah distandardisasi," jelasnya. Yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan mental anak. Meski sudah new normal tetap jelaskan kepada anak bahwa virus corona masih ada di luar sehingga kita masih harus di rumah saja bahkan belum boleh pergi ke sekolah, apalagi ke pusat perbelanjaan kendati sudah beroperasi di berbagai tempat.
Jangan berbohong kepada anak bahwa di luar sana tidak ada apa-apa. Justru anak harus diberitahu bahaya virus ini berikut cara pencegahannya. Untuk menghindari kejenuhan pada anak, orangtua bisa mengajak beraktivitas bersama. Beraktivitas fisik ataupun bermain. Beraktivitas fisik secara aktif terbukti bisa meningkatkan sistem imunitasnya. Kalau ada halaman di rumah, boleh mengajak anak bermain di luar. Bermain sepeda juga boleh asalkan hanya sendiri tidak berombongan. (Baca juga: Beresiko Tingkatkan Penyakit Kronis, Jangan Sepelekan Kegemukan)
Orangtua juga bisa mengajak anak ke hutan atau sawah misalnya yang tidak ada orang sehingga bisa menekan risiko transmisi virus. Memang, rasa bosan selama beberapa bulan di dalam rumah tidak bisa dihindari. Meski begitu orangtua harus putar otak agar anak tetap merasa nyaman di rumah. "Karena rasa bosan tidak ada apa-apanya dibanding jika anak harus dirawat. Orangtua merasa bosan lalu mengajak anak ke mall misalnya, akibatnya anak tertular. Harus diswab dan itu sangat tidak nyaman bagi dewasa apalagi anak, kemudian diisolasi dan orangtua ikut menjaga dan berisiko juga terkena. Penyesalannya akan luar biasa," tandas dr. Melia. (Sri Noviarni)
(ysw)